Jumat, 18 Januari 2019
Halo.. balik lagi dengan sharing aku ya..

HOW DEALING WITH PEOPLE THAT ANNOYED ME WITH THEIR QUESTIONS

Buat yang punya cerita sama seperti kami, pasti ngalamin deh gimana masa masa sedih, bete, jengkel, marah sama komentar orang yang sebagian besar basa - basi, kepo atau memang maksudnya nyinyir.

"Kapan isi ?" (rasanya pengen jawab : Buru - buru ga ? Aku tanyain Tuhan dulu,ya )
"Udah isi belum ? Udah setahun lebih kan ? Masalahnya apa sih,di kamu atau suamimu ?" (mau orang deket atau jauh yang nanya, pertanyaan macem gini pasti bikin hati panas)
"Coba deh diinget inget dulu punya salah apa, dosa apa," (apalagi ini T__T )

Itu contoh pertanyaan yang pasti bikin pasangan manapun yang lagi berjuang sedih dan jengkel. Sedih karena jadi teringat, jengkel karena ni orang kok ada yang macem begini ga ngerti banget perasaan orang lain.

Memang sih, ada juga pertanyaan dengan kalimat dan nada yang baik ga maksud apa apa alias, emang pure peduli dan pengen bantu kalo bisa. Tapi teman teman, bagi kami pejuang pejuang ini, lebih baik tidak mendengar pertanyaan - pertanyaan seperti itu. Mau gimanapun penyampaiannya. Mungkin yang ga pernah diposisi kami ga bisa ngerti, jadi lebih baik ga usah nanya macem - macem kecuali kami kami ini yang inisiatif yang cerita sendiri. Berbuat baik sama orang lain bakal jadi berkah kan ga bakal bikin celaka?

Mungkin buat kalian yang sudah menikah, dan langsung dikasih keturunan, agak heran melihat kami yang belum. Apakah emang menunda ? Atau sedang berjuang ? Tapi teman - teman, demi ketentraman hati semua orang, ga perlu lah kita nanya hal privasi ini ke mereka. Teman terdekat kita sekalipun. Tunggu mereka cerita, kalau ga ya ga usah. Ruginya apa ?

Puji Tuhan temen temen deketku ga ada yang model begitu. Yang nanya pertanyaan 'jahat' yang diatas kebetulan orang orang jauh yang cuma bisa aku mesem in, dan buru buru pergi daripada kepancing emosi. Yang selalu aku inget sih, kalau ada yang tega nanya dengan nada nyinyir, so pasti bukan temenku yang baik. Aku bersyukur sahabat dan saudaraku banyak yang support, kalau aku curhat mereka bilang,

"Santai aja rim.. Abis ini kalo Andre residen, ga bisa mesra mesra lho, nikmatin aja waktu berduaan,"
"Liburaan yang banyak, pengeluaran kalian belum banyak, tidur kalian masih cukup," (ini kata yang baru punya baby)
"Jangan terpancang di masalah itu terus Rima, pikirkan hal hal positif lain yang bisa kamu lakukan sambil kalian berjuang. Tetap berkarya, berdampak baik buat orang lain," (nasehat orang tua)
"Punya anak itu bukan dulu - duluan Rim, semua udah diatur,"
"Udahlah mb rima, happy happy aja, yuk ke bali,"

dan sebagainya. Bahkan ada yang so sweet, tiba tiba kirimin aku kurma muda, dan kasih aku semangat. Ada yang langsung kasih tau si ini program di sini berhasil, tips tips ini dan lain lain tanpa perlu nanya nanya ga penting dan menghakimi. So lucky to have them :')

Dan selain itu.... dukungan suami yang paling penting ! Aku bersyukur banget suamiku sangat memahami, dan menyadari walaupun aku yang bermasalah, kami berjuang di sini bareng bareng, karena kita udah jadi satu. Bahkan beberapa kali di depan orang orang dia bilang "Iya nih kayaknya aku harus berhenti ngerokok," supaya istrinya ga ditanya macem- macem.Aww so sweet. Pokoknya dia sebisa mungkin ngejauhin aku dari stres dan bikin aku lupa dengan rasa sedihku. Ga pernah sekalipun dia nyalahin aku, nanya nanya dosaku apa kok bisa begini, ga pernah sama sekali. Itu yang bikin aku bertahan dari terpaan pertanyaan dan nyinyir orang orang. Suamiku baik dan ga menyerah, akupun juga ga mau kalau sampai sedih dan nyerah sendiri. Kata kata suamiku yang simple tapi aku inget terus saat mikirin pandangan orang lain ke kita, "Orang - orang liat kita malang tapi Tuhan sayang,"
 Thanks God, he is mine <3

Dan selanjutnya buat nanggepin pertanyaan pertanyaan yang akan selalu ada dan ga bisa kita cegah, anggap aja:

1. MEREKA BENERAN PEDULI (kalau orang terdekat yang nanya, dan kalau pertanyaan mereka wajar)

2. MEREKA CUMA BASA BASI (biasanya baru ketemu dan nanya "udah isi belum?" jadi berpikirlah bahwa mereka pengen buka obrolan tapi bingung ngobrolin apa, jadi jawab basa - basi juga, "isi lemak iya, apa kabar ?" )

3. MEREKA PERANTARA IBLIS SUPAYA KITA MARAH DAN JADI BERBUAT DOSA (untuk pertanyaan pertanyaan nyinyir dan jahat serta menghakimi, jadi inget aja ini cobaan say, dan stay cool jawab "Doain aja ya," Hussh pergi tu setan)

Jujur, ga gampang memang buat menata hati jika mendengar orang lain yang berusaha kepo dengan ke belum an hamil kita. Ga gampang buat ga ngiri atau kepikiran setiap ngeliat postingan temen  temen yang sudah berbontot. Ga gampang menghadapi suami atau keluarga besar yang sangat mengharapkan kita segera hamil dan tau mereka agak kecewa. Ga gampang. Tapi bukan berarti kita harus nyerah. Kuncinya mendamaikan hati dan mendekatkan diri ke Tuhan. Berbuat baik sebanyak banyaknya selagi kita bisa, berdampak baik sebanyak - banyak buat orang di sekitar kita. Selama kita berserah dan berusaha yang terbaik percayalah kehendak Tuhan di hidup kita ga pernah salah.

0 komentar:

Quem sou eu

Foto saya
Gemini 1991. Music, Books, Movie, MakeUp, Fashion and Travel Lover. 2009 UNDIP Medical Faculty. twitter : https://twitter.com/rimacadjani instagram : @rimaadjani
Diberdayakan oleh Blogger.

Fan Page